Selasa, 22 Juli 2008

PKS Janjikan Perubahan

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book
Adalah Tifatul Sembiring, Presiden PKS yang spontan membuat pantun seusai mengambil undian nomor urut partai politik peserta Pemilu 2009. Dengan senyum merekah, Tifatul memegang nomor urut partainya di tangan kiri dan selembar kertas bertuliskan pantunnya di tangan kanan. Bunyi pantunnya, ''Cantik selendang putri melayu, menata bunga di atas nampan. Kalau ingin Indonesia maju, pilih saja nomor delapan.''

Perubahan, itulah yang ditawarkan partai ini. ''Kami menjanjikan perubahan, menjadi lebih baik,'' kata Tifatul. Perubahan menuju keadilan, kesejahteraan. ''Kalau mau berubah, mari bersama-sama,'' ujar dia. Ia menyitir firman Allah yang menyatakan, nasib suatu kaum tak akan berubah sampai kaum itu mengubah nasibnya sendiri (QS Ar Ra'du: 11).

Target 20 persen suara nasional, menurut Tifatul, menuntut konsistensi PKS untuk menjaga rekam jejak mereka. Antikorupsi, misalnya. Alhamdulillah, kata dia, belum ada anggota partainya yang berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan sejenisnya.

Nantinya, calon legislatif partai ini pun haruslah orang-orang yang bisa menjalankan visi misi PKS. ''Keadilan, kesejahteraan,'' kata dia.Tentu saja, kata Tifatul, sosialisasi masih harus terus ditingkatkan untuk mengejar target perolehan suara itu. Riset internal mereka mendapatkan fakta, logo partai itu ternyata belum cukup dikenal untuk pencapaian target setinggi itu. Selain lewat jalur struktural-- kepengurusan partai--sosialisasi juga mengharuskan keterlibatan seluruh kadernya. ''Kader harus lebih peduli dengan memberi solusi permasalahan masyarakat,'' kata dia.

Soal citra partai Islam, bagi Tifatul, bukanlah sebuah fobia yang perlu dikhawatirkan. Negara yang mengklaim berhaluan liberal seperti Amerika saja, kata dia, pada praktiknya tetap kental nuansa dengan judeo-christianitykarena keyakinan mayoritas penduduknya. ''Wajar kalau Indonesia yang hampir 90 persen penduduknya beragama Islam, demokrasinya dipengaruhi ideologi Islam,'' kata dia. Meski berciri dan konsisten dengan nilai Islam, partainya siap sharing dengan semua golongan. ''Karena Islam bagi kami adalah rahmatan lil alamin, bukan ancaman. Boleh beda, tapi bukan untuk memecah belah,'' tegas dia. ann

Sumber : http://www.republika.co.id/launcher/view/mid/19/news_id/301

Tidak ada komentar: