Sabtu, 26 Juli 2008

Ketokohan Soekarwo dan Gus Ipul, Pemicu Kemenangan Kar-Sa

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book
TEMPO Interaktif, SURABAYA:Ketokohan Soekarwo-Syaifullah Yusuf (Karsa) diyakini sebagai pendongkrak perolehan suara dalam pilkada Jatim yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. "Partai pendukung Karsa memang kecil, tapi terdongkrak karena kedua tokoh sangat populer dan dikenal masyarakat," kata Ana Lutfi, Wakil Ketua Tim Pemenangan Karsa, yang juga wakil sekretaris DPW PAN Jawa Timur, di Surabaya, Jum’at (25/7).

Dalam pilkada Jatim, Karsa memang hanya didukung oleh PAN yang hanya memperoleh 7 kursi, Partai Demokrat 10 kursi, serta PKS 3 kursi. Jika dibandingkan dengan pasangan lainnya, yaitu yang didukung PKB, PDI-P serta Golkar, jelas calon ini sangatlah jauh perolehan kursinya.

"Jujur, mesin partai pendukung (Karsa) juga kurang maksimal kerjanya. Untungnya, Ketokohan Pak De mampu menembus basis-basis partai lawan, dan Gus Ipul mampu mencuri suara NU," tambah Lutfi.

Hasil dari pilkada Jatim sendiri, menurut Lutfi memang sangat membanggakan, apalagi setelah Gus Ipul mampu menarik setidaknya 22 persen suara dari NU Jatim. Padahal calon lainnya termasuk Khofifah yang terang-terangan telah menyumbang Rp 1 miliar terhadap NU ternyata hanya mampu mendapatkan suara dari NU sebesar 20 persen.

Karena ketokohan keduanyalah, Karsa setidaknya menang mutlak di empat kabupaten se pulau Madura. Tak hanya itu, di kawasan tapal kuda (non Madura) karsa juga menang seluruhnya kecuali di dua tempat yaitu Jember dan Probolinggo. Keberhasilan di tapal kuda ini, Menurut Lutfi juga tak lepas dari berhasilnya Karsa merangkul beberapa Kiai Karismatik tapal kuda diantaranya Kiai Hamid Idris (Pasuruan), Kiai Nawawi (Sidogiri), dan Kiai Kholil As'ad (Situbondo).

Untuk kawasan Mataraman, yang merupakan basis dari PDI-P, Golkar dan PKB, Karsa juga berhasil mempecundangi calon dari partai tersebut dan menang, seperti di Kabupaten Madiun, Jombang, Pacitan, Bojonegoro, dan Lamongan. "Lirboyo juga ke kita semua," tambah Lutfi.

Selain popularitas, raupan suara dari NU menurut Lutfi, juga disebabkan karena Karsa-lah satu-satunya calon yang memiliki visi tentang pesantren. "Calon lainya tidak ada, padahal kita jelas janjikan akan mensejajarkan pendidikan pesantren dengan pendidikan umum. Dan visi ini ternyata sangat manjur," kata Lutfi. Rohman Taufik

Sumber : http://www.tempointeraktif.com/

Tidak ada komentar: